The Prince

Sunghoon menatap sebuah bingkai yang di dalamnya terdapat foto sang pujaan hatinya, seseorang yang selama beberapa bulan itu mengambil atensinya hanya karena saat itu mereka berpapasan tapi dia sudah jatuh cinta dengan orang itu.

Sunghoon atau biasa di panggil Prince Hoon itu mulai menaruh bingkai foto itu di mejanya kembali, matanya menatap pantulan dirinya di cermin, dia merapihkan pakaiannya sedikit agar tidak terlihat kusut di mata orang lain.

Pangeran Hoon kereta mu sudah siap

Sunghoon menoleh ke arah suara itu lalu mengangguk, dia mulai berjalan keluar kamarnya menuju kereta kudanya yang sudah siap di depan istananya yang megah itu.

Dia di undang ke pesta ulang tahun milik Jay atau bisa di panggil Prince Jong pujaan hati Sunghoon, jarak istananya ke istana Jay tidak terlalu jauh hanya memakan waktu sekitar 20 menitan untuk sampai ke istana milik keluarga Jay itu.

Selama perjalanan Sunghoon bisa melihat banyak kereta kuda dari kerajaan lainnya yang mendatangi pesta ulang tahun milik Jay itu, bukan hanya dia, banyak pangeran lainnya yang berlomba lomba untuk memenangkan hati milik Jay.

Semoga saja dia beruntung hari ini

 _

Sekarang Jay sibuk di dandani oleh maid-maid di kerajaannya, dia menatap dirinya di cermin, semoga saja malam ini dia menemukan Pasangannya untuk meneruskan gelar Raja kerajaannya karena jujur Jay belum siap untuk menjadi Raja.

Pangeran Jong jangan khawatir, saya percaya malam ini pasti Pangeran Jong akan mendapatkan Pasangan”

Jay tersenyum ketika mendengar kata-kata salah satu maidnya yang sibuk menata rambutnya, dia mengangguk pelan sambil tersenyum, di pikir-pikir itu salah Jay juga, bangak pangeran atau putri yang ingin sekali mendapatkan hati dia tapi pernyataan cinta mereka selalu saja Jay tolak, tidak tahu kenapa tapi seakan akan otomatis.

Setelah 1 jam lebih, Jay akhirnya selesai di dandani, dia menatap dirinya di cermin ah menawan, dia sangat suka dengan baju yang di pilihkan oleh maidnya itu, dia harus berterimakasih kepada maid-maid karena sudah membantu mendandaninya dan memilih bajunya itu.

Jay mulai keluar dari kamarnya dan menatap aula kerajaannya yang sebentar lagi akan di isi oleh banyak tamu yang dia undang.

Sekarang Sunghoon sedang sibuk berbincang bersama pangeran-pangeran dari berbagai kerajaan.

Prince Hoon aku dengar kamu mau mengajak Prince Jong berdansa bukan malam ini?”

Sunghoon mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan oleh Pangeran bule itu, Prince jaeyoon atau biasa di panggil Jake.

Jake menepuk pundak Sunghoon pelan sebagai tanda semangat untuk Sunghoon, sedangkan Sunghoon hanya tersenyum dan mulai lanjut meminum wine yang ada di gelasnya.

Matanya memandang ke depan, menatap tangga besar yang nanti akan di lewati oleh Jay saat pukul 00.00, ah dia jadi tidak sabar, membayangkan pujaan hatinya berjalan melewati tangga besar itu sambil tersenyum dan menyapa semua tamu, semoga saja dia bisa mengajak Jay untuk berdansa.

1 hal yang dia takuti adalah dia memiliki saingan, seorang pangeran yang sangat dekat dengan Jay.

Prince ethan

Lelaki itu selalu dekat dengan Jay, Sunghoon jadi berpikir bahwa nanti Jay akan memilih Heeseung atau Prince ethan itu ketimbang dirinya, tapi sebelum mencoba dia tidak boleh menyerah bukan?? Lihat saja nanti, siapa tau keberuntungan memihak kepadanya.

Prince hoon?

Merasa ada yang memanggilnya, Sunghoon menoleh lalu menatap datar orang yang ada di hadapannya itu.

“Ada urusan?”

“Tidak, hanya saja kau ingin mengajak Prince Jong berdansa bukan malam ini? Pfft good luck deh, semoga bisa ngalahin saya haha”

Heeseung meninggalkan Sunghoon yang mukanya sudah merah padam karena amarahnya saat Heeseung mengatakan seperti itu ke padanya.

“Dasar terlalu pede sekali” batin Sunghoon lalu kembali memakan kue yang ada di tangannya itu.

Jay menatap aula kerajaannya yang sudah di penuhi oleh tamu-tamu yang dia undang itu, ah dia sangat gugup, dia selalu berharap semoga saja Pasangannya ada di dalam pesta ini.

Di sisi lain ada Sunghoon yang setia menatap ke depan, menunggu Jay untuk turun ke aula ini, dia melirik kearah jam besar yang terpajang di aula itu, beberapa menit lagi Jay akan turun.

Jarum jam menunjuk ke angka 12, semua tamu sudah setia menatap ke depan aula itu, menunggu Jay turun, dan akhirnya Jay turun bersama Sang Raja atau Ayahnya, dia tersenyum manis ke arah para tamu, senyuman yang bisa membuat seseorang langsung jatuh cinta kepadanya, termasuk Sunghoon.

Kini Jay sudah berada di aula itu, dia mulai membuka lembaran kertas berisi teks pidato yang akan dia bacakan sekarang.

“Selamat malam untuk semua tamu yang sudah hadir di perayaan ulang tahun saya, saya sangat berterimakasih karena kalian sudah mau meluangkan waktu untuk pergi ke pesta saya, harapan saya di ulang tahun saya kali ini yaitu saya memiliki Pasangan agar gelar Raja bisa di ambil. Kalau kalian bertanya kenapa tidak saya yang ambil

Jawabannya adalah saya akuin saya belum terlalu siap untuk menjadi Raja dan mengatur kerajaan ini, mungkin hanya itu saja yang bisa saya sampaikan, selamat menikmati hidangan dan silahkan berdansa!”

Suara tepuk tangan menggema di aula itu, selang beberapa menit kini orang-orang kembali sibuk dengan aktivitas masing masingnya, ada yang berdansa dan ada juga yang menyantap hidangan.

Jay hanya menatap tamu-tamunya, atensinya sempat di alihkan ke arah pangeran-pangeran lain yang asik berbincang sebenarnya Jay ingin ikut berbincang bersama mereka tapi Jay terlalu gengsi hehe.

Sedangkan di lain sisi Sunghoon masih asik menatap Jay di sebrangnya, melebihi ekspetasinya, Jay benar benar cantik sekarang, mahkota dengan bunga-bunga yang berada di atas kepalanya itu menambah kecantikan Jay.

Sunghoon menghembuskan nafasnya pelan dan menetralkan detak jantungnya terlebih dahulu sebelum berjalan ke arah Jay.

“Permisi Prince Jong, apakah aku mengganggumu?”

“Tidak sama sekali, Prince Hoon

“Kau tahu nama ku?”

“Tentu saja, ayah mu sering datang ke kerajaan ku”

Sunghoon mengangguk pelan lalu mulai tersenyum sambil menatap Jay dengan lembut, Jay yang di tatap langsung memalingkan wajahnya, pipinya kini di hiasi rona kemerahan karena malu.

“Apakah Prince Jong ingin berdansa bersama saya?”

“A-ah, itu emm aku mau” Jay tidak tahu kenapa, dia tiba tiba menerima tawaran Sunghoon padahal biasanya dia selalu menolak tawaran pangeran lain.

Sunghoon mulai menggengam tangan Jay dan menariknya ke tengah-tengah aula, tangan kirinya menarik pinggang Jay agar menempel dengan tubuhnya sedangkan tangan kanannya masih setia menggenggam tangan kiri Jay.

Mata Sunghoon dan Jay bertemu, pipi Jay benar-benar panas sekarang, sedangkan Sunghoon yang melihat itu hanya terkekeh kecil.

Tanpa mereka sadar, sekarang mereka menjadi pusat perhatian, cahaya malam pun menyinari mereka, tapi mereka seakan tidak peduli, mereka berada di dunia sendiri, saling bertatapan sambil berpikir tentang perasaan mereka.

Sunghoon dan Jay saling bertatapan, senyuman mulai tercetak di muka keduanya, mereka masih asik berdansa tanpa memikirkan sekitar mereka, muka Sunghoon mendekat kini ujung hidung mereka bersentuhan, dahi mereka juga.

Dengan perlahan Sunghoon mencuri 1 ciuman dari ranum kecil milik Jay, Jay tidak memberontak malah dia menerima ciuman itu, tamu-tamu mulai bersorak ketika melihat Sunghoon dan Jay berciuman di tengah aula kerajaan milik Jay.

Jay memukul dada Sunghoon mengartikan bahwa dia kehabisan nafas, ciuman itu di lepas oleh Sunghoon.

I will always love you, my one and only soulmate

______

Wkwkkw maaf agak cringe, ini juga ga aku revisi karena sempet ke reset dan ngetiknya jadi ga mood gitu

And literally ini salah satu oneshoot yang aku kasi banyak effort sampe bikin fotonya wkwkw gatau emang ini udah kemauan dari kemaren kemaren bikin oneshoot kaya gini, i hope you guys like it!!

Pai pai!