THANK YOU
“Kamu..udah sepakat sama keputusan ini?” Suara lembut Hartsa menerpa telinga Reyva, dengan cepat dirinya mengangguk.
“Kasihan tante. Kayaknya pengen banget gendong cucu sedangkan aku gabisa ngasih itu, Mas”
Hartsa menghela nafasnya pelan, tangan kirinya yang semula menggenggam setiran mulai merambat ke tangan kanan Reyva.
Menggenggam tangan kecil itu dengan erat, seakan tidak mau melepas pria kelahiran America-Korea di sebelahnya.
“Mas, sayang banget sama kamu”
“Aku juga, Mas”
Hartsa tersenyum lembut, mengangkat tangan kanan Reyva yang kini ia genggam, lalu membubuhi beberapa kecupan membuat Reyva terkekeh geli.
“Cantiknya Mas, sehat-sehat selalu ya? Jangan sering sedih”
Reyva mengangguk sembari begumam pelan, “huum, iya mas”.
Tangan Hartsa berpindah ke atas kepala Reyva, menggusak surai blonde Reyva pelan membuat Reyva terkekeh pelan.
1 Jam berlalu kini mobil yang dinaiki oleh Hartsa dan Reyva sudah sampai di kediaman milik Reyva.
Artinya, ini adalah kali terakhir Hartsa dan Reyva bisa bertemu. Keduanya menatap satu sama lain.
Wajah Hartsa mulai maju ke depan wajah Reyva, bibir keduanya menyatu.
Ciuman kali ini bukan ciuman penuh nafsu, namun ciuman penuh cinta.
Menekan tengkuk Reyva lalu Hartsa memperdalan ciuman mereka, air mata Reyva mulai membasahi pipi berisinya.
Kedua tangan Hartsa menangkup pipi yang lebih muda, mengelus kedua pipi dengan ibu jarinya pelan.
Radio mulai memutar lagu kesukaan mereka berdua, seakan-akan ikut serta dalam sesi ciuman mereka.
Ciuman itu di lepas oleh Reyva, Reyva mendekat lalu mencium sekilas pipi Hartsa.
“Makasih buat semuanya ya Mas”
Setelah mengucapkan kalimat itu, Reyva mulai keluar dari dalam mobil Hartsa, meninggalkan Hartsa yang kini masih terduduk sembari berdiam diri.
Hubungannya dengan Reyva sudah berakhir.
Hubungan mereka di tutup dengan ciuman penuh kasih sayang.