Room
____
Kini Jay meringkuk di tempat tidurnya sambil memeluk boneka rubah-nya, sesekali mengeratkan pelukannya kepada boneka itu karena ketakutan.
Sudah pukul 9 malam tapi kekasihnya belum pulang dan sial-nya little space miliknya kambuh di saat keadaan seperti ini.
Jika tidak kambuh dia berani-berani saja sendirian di apartnya tanpa memedulikan kekasihnya pulang jam berapa tapi jika littlenya kambuh, dia akan ketakutan dan hanya meringkuk di kasur milik mereka berdua itu.
Serasa mendengar suara pintu kamar terbuka, Jay makin mengeratkan pelukannya pada boneka rubah yang dia pegang.
Selimut Jay terbuka menampakan sosok yang dia tunggu dari tadi yaitu Lee Heeseung kekasihnya.
“Hiks...hyung” Jay mengangkat tangannya memberi kode kepada Heeseung untuk menggendongnya, Heeseung yang paham mulai mengangkat tubuh Jay dan menggendongnya.
Jay memeluk leher Heeseung, kepalanya ia benamkan di leher kekasihnya itu. Sedangkan pantatnya di tepuk-tepuk okeh Heeseung, guna menenangkan tangisan Jay.
“Maaf ya, tadi meeting di perpanjang, jadi hyung baru pulang sekarang” tangan Heeseung beralih mengelus surai hitam Jay, Jay hanya mengangguk kecil tanda paham.
“Mau susu?”
“eum! Mau-mau!” Ucap Jay girang, Heeseung terkekeh lalu mencium pipi chubby Jay.
“Baiklah, bayi besar”
Heeseung keluar dari kamar mereka dengan Jay yang masih berada di gendongannya itu, mereka berdua mulai berjalan menuju kearah dapur.
“Ingin rasa apa sayang?” Tanya Heeseung sembari menolehkan wajahnya menatap si manis yang sedang berpikir.
“stawbeyi?” Heeseung terkekeh pelan ketika Jay berbicara dengan nada bayi-nya itu, ah Heeseung jadi ingin memeluknya dan tidak akan melepaskannya walau dia akan memberontak dan berakhir mengamuk.
“anything for my baby” Heeseung mulai mengambil cangkir bergambar bebek kesukaan Jay dan menuangkan bubuk susu, setelah menyeduh dengan air akhirnya susu itu jadi.
Heeseung mengambik cangkir itu lalu berjalan kearah sofa dan mendudukan dirinya di sofa itu sedangkan posisi Jay kini di pangkuannya.
“Minum sendiri atau hyung pegangin?”
“Sendiri! jay uda besar tau” Heeseung tersenyum lalu mencium pipi Jay berkali-kali membuat Jay kesal.
“Hyung..berenti dulu! Jay nda bisa minum ini >:(” ucap Jay sambil mengerucutkan bibirnya.
Heeseung tertawa pelan lalu mengcup bibir Jay sekilas.
“Iya-iya maaf sayang, ini ngga di gangguin lagi” Jay tersenyum cerah lalu mulai meminum susu strawberry yang dibuatkan Heeseung.
Merasa susu itu sudah habis, Jay langsung menyerahkan cangkir itu ke Heeseung, Heeseung mengambik cangkir itu lalu menaruhnya di meja kecil yang ada di sebelah sofa.
Jay merangkak ke sebelah Heeseung lalu duduk sambil memainkan boneka rubahnya yang ia bawa dari kamar.
Sedangkan Heeseung sibuk memainkan handphonenya itu sesekali mengawasi Jay, biasanya Jay kalau dalam mode little dia akan lebih aktif jadi Heeseung harus ngawasin dia.
Heeseung ngelirik kearah Jay, Jay udah ngucek-ngucek matanya karena dia udah ngelewatin bed time-nya, Heeseung yang sadar langsung matiin handphonenya dan ngedeket ke-arah Jay.
“it's your bed time sini hyung gendong” Jay ngangguk-ngangguk lalu ngerentangin tangannya, minta Heeseung untuk ngegendong dia.
Setelah berhasil ngegendong Jay, Heeseung langsung jalan kearah kamar mereka lalu naruh Jay di kasur.
Heeseung mulai ngambil selimur kesayangan Jay yang tadi jatoh, Heeseung mulai nyelimutin Jay. Setelah merasa Jay udah tidur, Heeseung mengecup kening Jay lalu pipinya.
“goodnight baby Jay“