Night

——

Nicholas menoleh menatap Jay yang masih sibuk mengunyah makanan pemberiannya.

Merasa canggung, Nicholas mulai membuka suaranya, “Kita udah ga ketemu berapa lama?”.

Jay menelan makanannya itu lalu mulai menggigit makanan di tangannya lagi.

“5 tahun, setelah kejadian surat itu” lirih Jay lalu lanjut menikmati makanannya.

“Lo kenapa ngejauhin gue setelah kejadian itu?”

“Kalo gue ga ngejauhin lo, nanti gue di ledekin sama lo, nyebelin banget” Jay mendengus kasar sembari menatap Nicholas dengan tajam sedangkan Nicholas hanya terkekeh pelan, mendengar omelan si mungil.

“Tapi kan nyebelinnya cuman buat lo doang”

Jay berhenti memgunyah makanannya lalu menatap Nicholas dan memukul pergelangan tangan Nicholas dengan pelan.

shh... sakit anjing” pekik Nicholas ketika merasa pergelangannya di pukul oleh Jay.

“Biarin, lo sih nyebelin, ngeselin minta di makan”

“Sebelum lo makan gue, gue yg duluan makan lo”

Hening melanda mereka berdua lagi, keduanya sama-sama bingung ingin membicara kan topik apa karena sudah lama tidak bertemu.

Lagi-lagi Nicholas membuka suaranya, “jadi gimana?”.

Nicholas menatap Jay yang sedang menatapnya balik dengan raut kebingungan.

“Apaan yang gimana?”

“Ya hubungan lo sama gue, Masih mau temenan atau naik pangkat?”

Jay membulatkan matanya lalu meletakan minuman yang sedari tadi ia minum di sebelahnya, lalu menatap Nicholas.

“Ini lo suka gue juga gitu ceritanya?”

“Ngga ceritanya, emang beneran suka”

Jay menatap lurus kearah jalanan yang ramai itu, kaki panjangnya menendang krikil-krikil yang ada di bawahnya.

“Ya, yaudah”

“Apa?”

“Naik pangkat?”

Nicholas menoleh, menatap Jay yang kini tersenyum kearahnya.

Cup

Satu kecupan kecil Nicholas ambil dari bibir mungil Jay, lebih tepatnya itu first kiss milik Jay, pipi Jay memerah lalu mata kucingnya mulai menatap tajam kearah Nicholas.

Sedangkan sang pelaku hanya tertawa kecil, melihat pipi teman lamanya, ah atau kekasihnya(?) yang sudah merah padam hanya karena di beri 1 kecupan.

“Gemes, gemesnya gue”