Library date ft. Suara hati utun.
Keduanya sibuk mencari buku yang mereka inginkan, tidak, yang sibuk hanya Taki saja. Ni-ki sibuk memainkan jarinya sesekali menatap Taki yang masih mencari buku untuk di baca, ia gigit bibirnya, bagaimana caranya untuk memulai semuanya?
“Ni-ki? Kamu engga nyari buku?” Tanya si mungil yang menghampirinya sambil membawa 2 buku tebal di tangannya, ah Taki memang seorang kutu buku. Ketika di sekolah ia akan menghabiskan waktu istirahatnya dengan membaca buku dan mempelajari ulang materi yang sudah ia pelajari.
“E-eh? Udah kok nih, aku ambil komik romance?” Ni-ki gugup, ia mengambil asal dari rak lalu menunjukannya ke Taki namun raut Taki berubah, Ni-ki tidak bisa membaca tatapan yang di berikannya.
“Ni-ki—yang kamu pegang Alkitab..”
Lirih Taki buat Ni-ki sadar dan menoleh ke samping, menatap Alkitab yang kini ia pegang dengan tangan kirinya, ia mulai tertawa canggung lalu kembali memasukan Alkitab tersebut ke dalam rak.
“Ah! Salah ambil hehe..” Taki menggeleng kecil dan berjalan kearah meja terdekat lalu mendudukan dirinya di kursi yang tersedia, mulai membuka buku yang ia bawa.
Sedangkan Ni-ki? Dirinya pergi kearah rak buku yang berisi komik jepang, ia merogoh sakunya, ada stickynote.
Maka dengan kreativitasnya yang terbatas Ni-ki mengambil pulpen dari meja terdekatnya lalu menulis di sticky note yang ia temukan, dan ia tempel di komik tersebut.
Ni-ki berjalan cepat menuju meja yang di tempati oleh pujaan hatinya, menatapnya lamat-lamat, parasnya yang cantik nan juga menggemeskan itu mampus buat hati Ni-ki luluh hanya dengan sekali pertemuan.
Ni-ki berdehem rendah dan menarik kursi yang ada di sebelah Taki lalu mendudukinya, sesekali melirik kearah samping lalu tersenyum kecil.
Ia sodorkan komik jepang yang ia bawa ke Taki dan memberi isyarat untuk mengambil dan mengecheck bagian belakang komik itu.
Taki menatap bingung, membalikkan komik jepang itu dan mendapati sticky note kuning menempel di cover buku.
“pertama kali bertemu, aku jatuh hati pada paras dan senyumanmu, ketika sudah mengenal lama aku jatuh hati kedua kalinya namun sekarang pada sikap mu yang manis dan lembut, kini aku tidak tahu sudah berapakali aku jatuh cinta kepada dirimu. Dan hari ini aku menyatakan semua yang ku rasakan, will u be my boyfie?”
Taki tersenyum kecil, matanya melirik kearah Ni-ki yang masih setia menunggu jawaban Taki. Kepalanya ia anggukan mantap, dengan arti bahwa ia menerima Ni-ki sebagai pacarnya.
“Aku mau kok.”
@mangoreyy