Let me go

—————

“Jadi gimana?” Tanya Pria bernama Sunghoon itu sembari mendudukan pantatnya di sebelah kekasihnya.

“Gabisa..” Pria mungil itu menghela nafas pelan lalu menyenderkan kepalanya ke bahu lebar milik Sunghoon.

Sunghoon menatap kekasihnya lalu menggusak rambut lelaki mungil itu dengan lembut.

“Gapapa, nanti gue usahain biar kita bisa bareng lagi Seong”

Lelaki bernama Jongseong itu tersenyum lirih lalu menidurkan kepalanya di bebatuan itu dan menatap ke arah langit malam.

Langit malam ini di hiasi oleh banyak bintang kecil, Sunghoon yang melihat Jay tiduran mulai ikut menidurkan kepalanya di samping si mungil.

“Aku gamau nikah sama dia hoon..” lirihan Jongseong membuat Sunghoon menoleh lalu menggenggam tangan Jongseong yang mungil lalu mengelusnya pelan.

“*Everything will be alright okei? * Jangan banyak pikiran tentang masalah nikah itu, nanti gue ngomong sama si om” balas Sunghoon sambil menoleh ke arah Jongseong dan tersenyum menatap kekasih mungilnya sibuk menatap bintang-bintang.

“Makasih Hoon”

Sunghoon melirik Jongseong dengan muka ke bingungannya, mengapa Jongseong berterimakasih kepada dia pikirnya.

“Buat?”

“Yaaa, buat semuanya” Ucap Jongseong lalu ia bangkit dari acara tidurannya dan menatap Sunghoon lalu tersenyum pelan.

“Hoon, lepasin aku ya?” Sunghoon membulatkan matanya ketika mendengar perkataan yang di lontarkan kekasihnya itu, ia segera menggeleng dengan cepat.

“Ga mau, dan ga akan pernah mau”

“Hoon—

“MAU GIMANA PUN AKU YANG DULUAN MILIKIN KAMU SEONG!” Teriakan Sunghoon mengglegar membuat Jay tersentak lalu menunduk, air mata mulai keluar dari kedua mata indah milik Jay.

“A-aku gabisa Hoon..”

“Gue yang bakal ngomong sama si Om, Seong? trust me ok?

Jongseong menggeleng pelan tanda tidak, membuat Sunghoon menatap Jongseong dengan tatapan marahnya.

“Engga Hoon..”

“Lo jangan nyerah dulu Seong!”

“Gabisa hoon, gabisa!”

“Lo tuh kenapasih? Kemarin-kemarin ga kay—

“AKU GABISA NGELAWAN PAPA HOON!”

Sunghoon terdiam, melirik Jongseong yang menunduk sambil terisak pelan, tangan panjang Sunghoon menarik tangan kecil Jongseong, membawa lelaki itu ke dalam pelukannya.

“Maaf, maafin gue” lirih Sunghoon sembari mengusap rambut Jongseong, sedangkan Jongseong terisak pelan, menangis di bahu milik Sunghoon.

“Kalo itu kemauan lo, gue bakal ngelepasin lo..”

Jongseong menoleh menatap wajah Sunghoon yang kini merah dengan mata yang sembab.

“Maaf Hoon, maafin aku”

“Bukan salah lo, Tuhan emang ngga setuju kalo kita bersatu”

Sunghoon menatap Jay yang kini menatapnya, tanpa permisi, Sunghoon mengecup bibir bergetar itu lalu tersenyum.

“Buat kenang-kenangan” Jongseong tersenyum pelan lalu mempererat pelukan itu, serasa tidak mau pergi dari pelukan milik Sunghoon.

“Udah ya pelukannya ? Itu Kak Heeseung nungguin loh”

Jongseong melirik kearah telunjuk milik Sunghoon, melihat bayangan orang yang melambai menunggu Jongseong.

“Makasih Hoon, Makasih” Jongseong mengecup pipi Sunghoon sekilas lalu mulai pergi meninggalkan Sunghoon—

Selamanya.

_______