After sex.

Kini keduanya sibuk berpelukan mesra seakan tiada hari esok, bubur yang baru saja Hendra beli kemungkinan sudah berubah menjadi dingin karena tidak cepat dimakan.

“Om kenapa tiba-tiba ninggalin! Kan bisa bangunin aku :(” Ujar Nathan dengan nada manja, tangannya masih setia memeluk erat lengan kekar Hendra.

“Kamu pules banget sayang, Om gamau ganggu istirahat kamu. Pasti capek kan semalem sampai gabisa turun dari kasur? Maaf ya sayang.” Hendra usap kening Nathan lalu berikan kecupan kecil di sana.

Nathan tersenyum lucu dan berikan ciuman singkat di bibir Hendra.

Suara bel yang menggema mengintrupsi kegiatan mereka, Hendra bangkit dari kasur dan hendak turun ke bawah memastikan siapa yang datang di pagi-pagi buta ini.

Ia cek kamera cctv dan raut wajahnya seketika berubah masam saat tahu siapa orang yang bertamu.

Nathan yang menyadari perubahan wajah pujaan hatinya bangkit lalu duduk di kasur.

“Kenapa Om? Siapa yang dateng?”

Hendra berdecak sebal lalu merapihkan rambutnya, “Istri saya, kamu tunggu disini ya sayang.”

Hendra turun ke bawah dan segera membuka pintu, ia bisa lihat istrinya atau mungkin bisa di panggil calon mantan istrinya datang dengan pakaian seksi sepertinya ia baru saja pulang berpesta.

“Ada perlu apa lagi?”

Wanita itu, atau kita sebut saja Raveyn. Wanita yang mencintai Hendra hanya karena kekayaannya dan memilih untuk bermain belakang.

“Hendra i miss you so much..” Raveyn melangkah maju lalu memeluk tubuh besar Hendra, Hendra tidak membalasnya biarkan Raveyn memeluknya sesuka hati.

“Saya engga.” Raveyn melepaskan pelukannya lalu mengerucutkan bibirnya, ia beranjak kearah sofa lalu duduk tanpa meminta izin.

“Aku tadi lihat ada sepatu orang lain disini, kamu bawa orang luar kesini?” Raveyn tatap selidik Hendra sedangkan empunya mendengus kesal.

“Kalau iya emang kenapa? Ga ada urusannya sama kamu.”

“Tapi aku istri kamu! Aku berhak curiga!” Hendra terkekeh lalu menyunggingkan senyumnya.

“Baru kali ini ngaku jadi istri saya?”

Raveyn bergumam penuh emosi, suara bocah yang memanggil nama Hendra mengalihkan atensinya.

“Ommm Hendraa, Nathan kenapa di tinggalin! Nathan mau mandi.”

Sialan Hendra lupa bahwa Nathan masih ada dirumahnya, maka dengan tergesa-gesa ia naik ke lantai atas mengabaikan teriakan calon mantan istrinya yang memanggil namanya dengan penuh amarah.

“Maaf ya Om lupa.”

Nathan menatap Hendra tak suka, tangannya ia lipat di dada dan wajahnya engan melihat Hendra.

“Jangan ngambek sayang, iya ini saya antar ke kamar mandi.”

Hendra bawa Nathan kedalam gendongannya lalu ia bawa keluar dari kamar milik Hendra. Nathan yang menyadari bahwa di lantai bawah ada tamu, atau istri dari Hendra, langsung memekik kecil.

“Haii tanteee~” Sapanya tanpa penyesalan.

@mangoreyy