23. Tingkah mr walter.

Kenzie buka pintu kamar mereka, ia baru saja kembali dari acara 'quality time' dengan Jaki.

Kenzie taruh kantong plastik berisi 4 ramen cup dan sekaleng soda di counter dapur, ia bisa lihat Hasra sedang asik menimang-nimang walter.

Tumben mereka berdua akur, sepertinya sudah mulai akrab.

“Hasra, ramennya aku taro sini ya?”

Hasra menoleh kearah sumber suaranya, “masakin buat gue nanti, makan malem bareng gue.”

“Tapi aku—

“Temenin gue aja.”

“Yaudah iya, aku mandi dulu.”

Setelah percakapan tidak jelas itu Kenzie berjalan kearah kamar mandi untuk membilas dirinya, lalu mengganti pakaian dengan piyama silver.

Kenzie keluar dari kamarnya dan dengan cepat, masakan ramen cup yang ia beli tadi untuk Hasra.

“dasar manja!” umpat Kenzie di lubuk hatinya yang terdalam.

“Sini duduk, udah jadi.”

Hasra menurut, ia duduk berhadapan dengan Kenzie. Mulai menyeruput ramen buatan Kenzie.

Tidak bisa di pungkiri oleh Hasra bahwa ramennya memang enak, di tambah Kenzie yang membuat makin tambah enak—eh?

Tidak ada percakapan, hanya ada suara seruputan dan kunyahan Hasra.

Tiba-tiba makhluk berbulu 'mereka' loncat menaiki meja makan yang mereka tempati.

“Eh? Walter turun.” Bukannya menuruti perintah majikannya, walter memilih untuk bergoleran di meja.

Mata walter asik menatap 2 insan yang duduk berhadapan.

“meow!” eong walter tiba-tiba buat Kenzie tolehkan kepalanya, tatap si buntalan bulu.

“Kenapa?”

“meow! Meow~” eong walter sekali lagi namun kali ini pawsnya ia pakai untuk menoel-noel Hasra.

“Kenapa walter?” Engan untuk menjawab, walter menggigit jari kiri Hasra buat si pemilik terkekeh.

Kenzie yang melihat itu juga ikut tertawa, ia gusak kepala walter, ia bisa dengar dengkuran walter karena gusakan yang ia berikan di kepalanya.

“Lucu banget sih~”

“Iya, lucu ya? Kayak kamu.”

“Loh?”