17. Kesepakatan mereka.

mobil mercedes benz c200 mewah berwarna hitam berhenti di depan rumah yang tertutupi oleh pagar berwarna hitam yang menjulang tinggi, mobil itu tidak parkir di depan rumah persis, sesuai permintaan penumpangnya lebih tepatnya Nathan.

Lelaki bertubuh kecil itu keluar dari dalam pagar tinggi tersebut, lalu berlari ke arah mobil yang berada di depan rumah tetangganya.

“Maaf ya lama, Om. Aku tadi siap-siapa dulu! Gimana, aku cantik engga?” Ujar Nathan bersemangat sambil menoleh ke arah sang pengemudi, Hendra.

“Cantik banget, sayang” tangan berurat tersebut bergerak menggenggam tangan Nathan, di angkatnya tangan Nathan lalu di bubuhi kecupan beberapa kali, buat Nathan merona merah.

“Kita berangkat ya, maaf Om gabisa rapih-rapih.”

Setelah itu mobil tersebut melaju dengan kecepatan sedang, menjauh dari perumahan tersebut.


“Pesen sebanyak yang kamu mau, Om bakal bayarin semuanya.” Nathan mengangguk paham, lalu ia mulai memanggil pelayan restoran tersebut dan memesan beberapa makanan yang ingin ia coba.

“Jadiii—kesepakatannya gimana om?”

Alis Hendra terangkat, ia tatap muka pria di depannya lalu ia tumpukan dagunya dengan telapak tangannya.

simple sayang, Om bakal penuhin semua keinginan kamu kalau kamu mau nurut sama Om, termasuk dalam kebutuhan aktivitas sex.

Nathan mengangguk sembari mengunyah makanan yang ia pesan, “itu aja? setuju kok aku om.”

“Beneran, ga takut nyesel?” Tanya Hendra meyakinkan remaja labil di depannya, “engga, Om ganteng, kaya, wangi lagi. Buat apa aku nyesel hehe.” Kalimat tersebut di akhiri kekehan tanpa dosa yang di keluarkan Nathan.

“Yasudah kalau begitu, habis ini mau kemana sayang?”

“Ke mall mau engga Om? Kemarin aku liat tas bagus bangettttt! Pengen liat lagii.”

Hendra tertawa kecil, tangannya menggenggam tangan Nathan lalu ia usap lembut, matanya fokus pada bola mata berbinar indah yang di miliki oleh pria yang ada didepannya.

“Iya sayang, ayo.”

@mangoreyy.